Senin, 09 Juni 2008

Selamat Datang Pesta Bola


Hajatan terbesar kedua setelah piala dunia sedang di gelar. Piala Eropa 2008 yang tahun ini diselenggarakan di dua negara, Swiss dan Austria akan berlangsung dari tanggal 7 - 30 Juni 2008. Bagi saya atau mungkin pecinta bola, even ini tentu tidak akan disia-siakan. Atraksi para pemain bintang akan segera membuat kita kagum dan sesekali heran, kenapa pemain timnas kita tidak ada yang seperti mereka. Padahal bola yag digunakan sama, jumlah pemainnya pun sama, ukuran lapangannya juga sama. Kalaupun ada yang membedakan adalah aturannya. FIFA sebagai organisasi dunia sepak bola melarang orang yang terlibat kriminalitas menjadi pengurus organisasi yang bernaung di bawah FIFA. Dalam konteks ini, PSSI tidak sepaham. Menurut mereka, orang yang dipenjara belum tentu di sebut kriminal (terus di sebut apa dunk), jadi boleh-boleh saja kalau yang mimpin PSSI itu ada di penjara. Jadi mungkin saja hal ini yang membedakan timnas PSSI dengan timnas negara lain.

Lho kok jadi ngomongin PSSI? Ayo kita balik lagi ngomongin Piala Eropa. Benua biru memang jadi magnet dan kiblat di jagad sepak bola dunia. Coba sebut liga-liga besar dunia, ada di sana seperti liga Barclays Premier Leage di Inggris, La Liga di Spanyol, Bundes Liga di Jerman dan Leage 1 di Prancis. Taburan bintang-bintang muda seperti Christiano Ronaldo, Karim Benzema, Podolski, Bojan, dan Van Persie adalah sederet pemain besar yang lahir dari kompetisi elit dan berkelas. Meski masih jauh dari kesan elit dan berkelas, PSSI juga punya visi untuk membuat liga seperti rekan-rekanya di eropa sana dengan menggelar Super Liga yang bakal di gelar bulan Juli tahun ini dengan harapan akan terbentuk timnas yang mampu bicara di level dunia. Bicara liga di negeri ini bisa dikatakan sebagai liga terkeras di dunia. Pemain di wajibkan mempunyai skill yang kompleks tidak hanya driblling skill namun juga kemampuan bela diri mengingat tidak jarang di sela-sela pertandingan ada adu jotos dan menukar tendangan.Piala Eropa tahun ini menjadi sebuah oase di tengah-tengah gersangnya timnas PSSI akan prestasi yang bisa mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Ia juga akan menjadi tontonan yang sangat menghibur dan sejenak menggeser perhatian kita akan masalah-masalah yang di buat oleh negara yang memaksa warganya untuk ikut serta. Kenaikan BBM mengundang mahasiswa untuk bentrok dengan polisi. Masih kurang ramai, FPI di benturkan dengan AKKBB dan mengalihkan perhatian masyarakat luas akan kenaikan BBM dan kegagalan proyek Blue Energy yang digadang-gadang oleh SBY bakal jadi Minyak Indonesia Bersatu. (kampanye kok selalu pakai kata-kata itu melulu).

Ngemeng-ngemeng mengenai Blue Energy, banyak orang awam termasuk saya yang terherman-herman mengapa sesuatu yang hoax dan masih pseudoscience bisa sampai ke ring 1 istana dan jadi proyek nasional pula serta dipamerkan ke seluruh dunia pada KTT perubahan iklim dunia di Bali Desember tahun yang lalu. Kemana proyek Blue Energy itu, yang rencananya bakal di launching 20 Mei kemarin? Ternyata SBY memang tukang janji jadi klop kalau kolaborasi dengan Joko Suprapto (JS) yang tukang tepu. Jangan-jangan konstelasi politik 2009 tidak lagi menempatkan SBY-JK sebagai capres dan cawapres dan di ganti dengan formasi baru SBY-JS. Kalau dalam sepak bola, apa yang dilakukan oleh SBY bisa dikategorikan diving karena mencoba menipu wasit dengan merekayasa realita. Hukumannya bisa kartu kuning atau bahkan kartu merah, tergantung ketegasan wasitnya. Untung saja ia hidup di Indonesia, yang wasitnya mudah lupa dan gampang dialihkan perhatiaanya.

Piala Eropa baru beberapa hari bergulir, namun sudah banyak tetes keringat dan airmata bercampur baur dengan suka cita dan duka lara. Italia salah satu contohnya, yang terpaksa harus tunduk di hajar habis-habisan oleh Belanda dengan skor akhir 3-0. Ini adalah kekalahan terbesar yang dialami oleh Italia dalam sejarah piala Eropa setelah kekalahan 2-0 atas Rusia pada Piala Eropa 1998 di Perancis. Kekalahan Italia seakan-akan mematahkan keampuhan catenaccio dalam meredam gempuran total footbal yang diperagakan anak asuh Van Basten. Italia boleh besedih. namun tidak perlu terlalu lama karena masih ada 2 pertandingan sisa dan mereka kalah setelah berjuang habis-habisan, tidak seperti pemerintahan negeri ini yang tidak mau repot berjuang mengatasi gejolak selain dengan menaikan harga BBM dan membagi-bagikan uang tunai kemudian beriklan di televisi kalau andai saja mereka mampu menahan laju kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.

Drama Piala Eropa memang layak untuk di nikmati, paling tidak dapat memberikan keceriaan dan semangat serta belajar bagaimana memainkan si kulit bundar dengan cantik dan efektif berbuah gol. Tontoanan ini juga membuat masyarakat mempunyai alternatif hiburan lain selain sinetron dan cerita bersambung insisden monas yang makin lama makin memuakkan meski ada sudah ada episode baru dengan menyerahnya Munarman ke Polda Metro.

Tidak ada komentar: