Kamis, 19 Juni 2008

Adios Selecao

Mengawali pertandingan di penyisihan group A dengan kepercayaan diri tinggi, Christian Ronaldo dkk terpaksa harus mengakui keperkasaan Jerman 2-3 di Stadion St. Jacob Park (20/6) dini hari wib dan pulang lebih awal dari perhelatan akbar Euro 2008.

Portugal, tim yang lebih diunggulkan tahun ini karena konsistensi permainannya, ternyata belum mampu membobol ketangguhan benteng tim Panzer Jerman. Kekhawatiran ini sebenarnya sudah dirasakan oleh Scolari sebelum laga di mainkan. Ia mengatakan bahwa Jerman mempunyai sistim pertahanan yang kokoh seperti tembok Berlin, belum lagi di tambah dengan keunggulan postur para pemain Jerman di banding dengan para pemain Portugal.

.”Tinggi pemain nomor 17 (Per Mertesacker) adalah 1,98 meter, nomor 13 (Michael Ballack) 1,88 meter, (Mario) Gomez 1,89 meter, dan (Christoph) Metzelder 1,94 meter,” ujar Scolari dalam jumpa pers di Basel, Swiss, Rabu (18/6) . Sebagai perbandingan, pemain Portugal paling tinggi memiliki tinggi tubuh yang kurang dari dari 1,87 meter. Tinggi badan Cristiano Ronaldo, misalnya, adalah 1,85 meter, tinggi Pepe 1,86 meter, gelandang Joao Moutinho bertinggi badan 1,70 meter, sedangkan Nuno Gomes 1,81 meter. ”Perbedaan yang besar, mengingat kami harus mengatasi pemain Jerman yang begitu tinggi dengan pemain yang lebih kecil,” ucap Scolari. (zona bola.com).

Kekhawatiran Scolari ternyata terjadi. Bermain dengan sangat terbuka, Portugal terlihat begitu agresif berduel dengan Ballack dan kawan-kawan. Namun karena penyelesain akhir yang tidak sempurna, beberapa peluang akhirnya tidak sempat menjadi gol. Meski secara teknik, apa yang digariskan Scolari berhasil diterapkan di lapangan, namun nampaknya keberuntungan masih berpihak kepada Jerman. Kekalahan ini sekaligus mempertebal trauma Portugal atas Jerman, mengingat 2 tahun yang lalu dalam ajang Piala Dunia 2006, Portugal juga harus mengakui keunggulan Jerman 1-3.

Bastian Schweinsteiger adalah otak dari kemenagan Jerman dan memboyong 2 gol kala itu, dan kembali mengulangnya semalam dengan mengemas 1 gol dan assist matang yang diaksekusi secara sempurna oleh Klose. Tidak heran jika Schweni, panggilan akrab Schweinteiger dinobatkan sebagai man of the match malam itu.

Jerman yang tampil tanpa didampingi oleh sang pelatih Joachim Loew karena kartu merah pada pertandingan sebelumnya melawan Republik Ceska, terlihat mulai menemukan bentuk permainan terbaik mereka pada pertandingan ini. Julukan sebagai tim diesel memang tepat disandang Jerman. Meski tampil kurang meyakinkan di penyisihan group, Jerman kini muncul sebagai kekuatan yang mengancam tim manapun.

Sebagai pendukung Portugal. saya juga merasakan kedukaan seperti yang dirasakan oleh pemain dan masyarakat Portugal. Namun itulah pertandingan, yang hanya membolehkan yang terbaik untuk tinggal dan menjadi juara di akhir kompetisi. Walau telah bermain all out, at the end of the game, Jerman masih lebih baik dan layak untuk memenangi pertandingan.

PSSI sebenarnya juga mengadopsi teknik permainan Jerman yang mirip mesin diesel itu, butuh waktu lebih lama untuk panas sebelum akhirnya bisa on fire. Namun sedikit yang membedakan adalah endurance-nya. kalau PSSI juga lambat panas, tapi cepet mati. mungkin karena bahan bakarnya kurang cocok untuk menggerakan piston sehingga dapat menghasilkan torsi maksimal. Bagaimanapun juga PSSI tetap lebih baik dari Portugal atau Jerman sekalipun. Pasalnya, meski sedang dipenjara, ia bisa tetap memimpin organisasi. Saya curiga Nudin itu pengagum berat dan terinspirasi oleh Bung Karno karena kalau kita baca buku sejarah, Bung Karno tetap tegar memimpin negara ini meski di tahan oleh Belanda yang kini menjadi kandidat kuat juara Euro 2008. Satu lagi yang membuat PSSI lebih unggul dari Portugal karena PSSI tidak pernah dikalahkan oleh Jerman, baik dalam kancah Euro, Piala Dunia, Olimpiade atau tarkam sekalipun.

Selasa, 17 Juni 2008

Ketilang, Suatu Ketika di Sebuah Senja



Ketilang, Suatu Ketika di Sebuah Senja
Based on true story

Malam terlihat begitu cerah. Jam tanganku menunjukkan pukul 18.45. Yeah… the night was so pretty and so young. But I didn’t want to sleep in my car since I didn’t have a car indeed. Dalam ketergesa-gesaan memburu waktu yang terasa begitu cepat berdetak, ku nyalakan Thunder kesayangan yang telah lebih dari 3 tahun setia mengantarku. Tak kuhiraukan HP yang bergetar di saku celanaku, mengingat waktu yang mepet untuk bisa ikut kelas body combat. Motor pun melaju meninggalkan kamar kos yang baru 2 minggu ku tempati. Kendaraaan masih terlihat padat merayap, apalagi di sekitar Ambassador, dimana banyak angkot dan taksi yang berhenti di bahu jalan plus pejalan kaki yang menyebrang, membuat laju motor tak bisa optimal. Namun aku yakin bahwa aku akan bisa tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 dan masih punya waktu untuk ganti baju sebelum kelas dimulai pukul 19.05.

Laju motor semakin pelan ketika tiba di atas terowongan Cassablanca, secara banyak kendaraan yang berputar arah, salah satunya ya aku ini. Tiba-tiba seorang petugas polisi berbadan besar yang sepertinya juga menunggangi motor besar, menghentikanku.

“Selamat malam”

“Malam”

“Lampu Anda mati”?

“Oh maaf Pak, saya lupa menghidupkannya secara tadi perginya buru-buru”.

“Boleh lihat SIM dan STNK”

“Saya tidak mempunyai SIM Pak”.

“KTP”.

“Ini Pak”.

“Ikut saya”!

“Kamu tahu kesalahan Kamu”?

“Tahu Pak”.

“STNK juga sudah mati, 3 tahun dan tidak punya SIM pula. Karena tidak ada yang dapat ditahan, maka motor saya tahan

“Jangan dong Pak,nanti saya kerja pakai apa”?

“Nanti anda ikut sidang dan membayar dendanya baru boleh ambil motor Anda. Tahu berapa dendanya”?

“Berapa Pak”?

“Denda SIM Rp.250 ribu, denda lampu Rp. 60 ribu dan STNK 350 ribu”.

“Wah mahal banget Pak”

“Sidang biasanya memakan waktu 3 minggu, jadi Kamu masih punya waktu untuk ngumpulin gocap-gocap”.

“Saya tidak punya uang sebanyak itu Pak”.

“Nanti ngomong aja sama hakimnya kalau Kamu tidak punya uang segitu”.

“Apa tidak bisa bayar ke Bapak saja”?

“Berapa Kamu akan bayar”?

“Saya ada Rp. 50 ribu Pak”.

“Itu tidak cukup, pelanggaran Kamu 3 macam, tidak menyalakan lampu, SIM dan STNK. Lampu khan tiap saat harus dinyalakan di siang apalagi malam hari”.

“Iya Pak”.

“Kamu juga tidak mempunyai SIM, jadi Kamu tidak berhak untuk mengendarai motor, karena hanya yang mempunyai SIM yang boleh mengendarai motor”.

“Iya nanti saya akan bikin SIM dech Pak”.

“STNK juga mati”.

“Iya itu punya kakak saya dan dia belum sempat memperpanjang”.

“Ga sempet kok sampai 3 tahun”?

“Iya Pak,dia sibuk mungkin. Jadi gimana Pak”?

“Ya sudah Kamu bayar denda lewat saya saja. Mahal khan kalau harus bayar semuanya”?

“Iya Pak jangan semuanya, saya tidak punya duit’.

“Kamu bayar denda SIM saja,itu pun tidak perlu Rp. 250 ribu. Cukup Rp. 150. ribu saja”.

“Ga boleh kurang Pak? Saya tidak punya uang segitu”.

“Ya kalau gitu nanti Kamu bilang saja Pak Hakim kalau Kamu tidak punya uang. Kamu tetap harus bayar denda khan? Peraturan ya peraturan,harus tetap dijalankan”.

“Saya hanya ada Rp. 50 ribu Pak”.

“Ya kalau gitu nanti Kamu ambil saja motornya di Polda ya. Kumpulin duit aja dulu. Tapi asal Kamu tahu aja, biayanya jauh lebih mahal, bakal setara sama harga motor Kamu”.

“Saya minta tolong sama Bapak, saya ga ada uang”.

“Itu sudah saya tolongin”.
"Jadi ga bisa kurang nih Pak"?
"Ya iyalah masak iya donk, wapresnya aja Jusuf Kalla, bukan Jusuf Kadong. lagian sekarang lagi musim bola, masak musim bodong dan kalo Kamu sholat khan dapatnya pahala bukan pahadonk".

“Yo wis Pak, ini ada Rp. 100 ribu di dompet saya, diskon Rp. 50 ribu ya Pak”?

“Tidak bisa, kalau bisa sih dari tadi. Saya sudah capek ngomong sampai berbusa. Kamu pergi ke komandan saya aja sana”.

“Malam Pak”.

“Selamat malam”.

“Kata Pak Iwan diminta menghadap ke Bapak”.

“Apa pelanggarannya”?

“Tadi lupa menyalakan lampu Pak”.

“Tidak ada SIM dan STNK mati Dan”.

“Lampu itu harus dinyalakan setap saat, siang dan malam. Kami tidak akan tahu kalau Kamu tidak punya SIM asalkan lampu dinyalakan”.

“Iya Pak”.

“Terus gimana”?

“Pak Iwan minta saya bayar denda Rp. 150 ribu, tapi saya tawar Rp. 100.000”.

“Ya sudah, di Bantu saja Wan”.

“Baik Dan”.

“Nanti bikin SIM dan perpanjang STNK ya”.

Sambil menyerahkan the one and only selembar 100 ribuan yang tertinggal di dompet, ku raih STNK dan KTP dari tangannya dan meluncur pergi meninggalkan polisi yang terlihat memasukkan uangku ke dalam kantong celananya.

“Anjriiit.......”



Karet Pasar Baru Timur, 17 Juni 2008

Senin, 16 Juni 2008

Duel Sang Maestro Jompo

Masih dalam nuansa Euro 2008, pecinta bola di seluruh dunia akan disuguhkan sebuah duel dramatik antara 2 tim yang sama-sama berlabel Maestro dalam urusan sepak menyepak si kulit bundar. Italia, sebagai Juara Dunia 2006 berambisi untuk menyatukan gelar Piala Eropa tahun ini. Sementara Perancis, Juara Euro 2000 dan runner up Piala Dunia 2006 juga enggan kalah bercampur malu jika harus tersisih di babak penyisihan.

Dua-duanya memang tim hebat dan tidak diragukan lagi. Namun entah kenapa mereka nampak tidak bergigi dalam Euro tahun ini. Coba bayangkan, Italia yang dikenal punya sistim pertahanan catenaccio, secara tragis di bombardir Belanda dengan skor telak 3-0. Ketajaman Belanda juga dirasakan oleh Perancis, yang dicukur 4-1 oleh anak-anak muda binaan Van Basten.

Komposisi tim disinyalir menjadi masalah utama di 2 tim elit ini. Perancis banyak di huni oleh pemain uzur yang berusia di atas 26 tahun seperti Henry, Anelka dan Thuram, Makalele. Sementara pemain-pemain muda sekelas Benzema masih nampak demam panggung. dalam 2 kali pertandingan, Les Blues hanya mematok nilai 1 dari hasil 1 kali seri tanpa gol melawan Rumania. Perbandingan gol yang 1 memasukan dan 4 kemaukan mengindikasikan bahwa Perancis tidak hanya mempunyai masalah di pertahanan namun juga ketajaman dalam merobek gawang lawan. Begitupun dengan Italia yang masih didominasi muka-muka tua yang merebut mahkota Piala Dunia 2006. Wajar jika performa mereka tak segarang 2 tahun lalu karena faktor usia lebih sering berbanding lurus dengan dengan turunnya stamina. Nilai terakhir yang mereka raih adalah 1 poin yang didapat dari bermain imbang dengan Rumania 1-1 dengan perbandingan gol sama dengan Perancis, 1 memasukkan dan 4 kemasukan

menyadari hal itu, Van Basten membuat racikan yang cukup manjur dengan mayoritas pemain muda seperti Scneijder, Van Persie, De jong, Engelaar dengan tetap di balut sentuhan pemain berpengalaman seperti Van Der Sar, Robben dan Nilstelroy. Hasilnya, 7 gol dari 2 kali main berhasil mereka sarangkan dnegan hanya 1 gol masuk ke jala Van der Sar. Kondisi ini menasbihkan mereka sebagai tim tersubur dalam Euro 2008.

Melihat komposisi pemain dan permasalahan yang di alami oleh Italia dan Perancis, mungkin saja pertandingan hidup mati kedua tim di akhir babak penyisihan Euro 2008, 18 Juni nanti akan berakhir seri tanpa gol. Meski mereka ada di group C yang disebut-sebut sebagai group neraka, namun semangat untuk menjadi yang terbaik akan menampilkan keindahan. Hasilnya akan cukup mengejutkan karena salah satu diantara maestro bola itu harus pulang kandang lebih awal. Namun itulah sepak bola, yang menang boleh berbangga dan yang kalah harus ikhlas mengakui kelemahan diri dan keunggulan lawan. Itulah sportivitas







Selasa, 10 Juni 2008

Kemenangan Hade



Kemenagan Hade dalam Pilkada Jabar mengejutkan banyak pihak. Banyak teori bermunculan dari para pakar. Ada yang menyebutkan kandidat incumbent itu cendrung tidak laku dipasaran, ada juga yang bilang kalau kandidat dari golkar itu sudah membosankan, bikin eneg, mual-mual dan pusing kepala karena apa yang di omongkan berbeda dengan apa yang dilakukan. Ada juga yang bilang kalau kini saatnya yang muda yang bercinta eh yang memimpin maksudnya.

Sementara itu,dari hasil survey LSI (Lembaga Survey Iseng) yang saya gagas bersama mantan majikan saya menyebutkan paling tidak ada 2 kecendrungan baru. Berbeda dengan masyarakat Jakarta, masyarakat Jabar tidak menyukai pria berkumis tebal. Jika Foke di Pilkda DKI menang dengan menjadikan kumis sebagai ikon perjuangan, Dani yang juga berkumis ternyata tidak mendapatkan berkah dari kumis tebalnya.

Kecendrungan lain yang terjadi juga menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat Jabar menyukai kandidat yang berwajah ganteng, Semua orang tahu bahwa pasangan Hade adalah pasangan terganteng diantara pasangan-psangan yang lain. Apalagi pesona Dede Yusuf mampu menghipnotis pemilih wanita yang merupakan pemilih mayoritas. Tidak mengherankan jika pasangan ini meraup suara yang paling banyak meski mereka tidak mempunyai hak pilih. Tidak menutup kemungkinan Ariel Peterpan akan di calonkan sebagai wakil walikota Bandung di Pilkada yang akan datang.

Fakta ini membuat para politisi yang kebetulan berwajah pas-pasan menjadi kalang kabut dan siap-siap bikin manuver untuk mengatasi kekurangannya. Konon mereka juga akan membuat sebuah kaukus untuk menolak politisi yang berwajah ganteng dan mengadukannya ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Menururt mereka, seharusnya seorang politisi itu mampu mewakili kondisi riil konsituennya. Mengingat mayoritas konstituen yang diwakili memiliki wajh pas-paan kalaau tidak mau disebut ancur, tidak etis jika yang mewakili lebih gtampan dari yang diwakili. "Mosok pembantu lebih cakep dari majikannya", kata seorang anggota dewan yang tidak mau disebut namanya karena takut akan di cari sama selingkuhan yang sudah ditinggalkannya.
Memang anggota dewan akhir-akhir ini lagi sensitif. Sepeti halnya wakil BK DPR Mang Jayus Limbung yang kebakaran jenggot kesentil lagunya slank. Padahal itu lagi di rilis tahun 2004, kok baru ngeh kemarin-kemarin. Buat mang Jayus DKK, makanya jangan tidur kelamaan jadi ga ngikutin perkembangan musik.

Dikabarkan, tempat-tempat facial tretment di seluruh Indonesia dibanjiri para politisi yang ingin melakukan upgrade terhadap wajahnya, begitupun dengan kelas-kelas kepribadian ketiban rejeki karena banyak anggota dewan yang mengambil kursus singkat untuk memperhalus kepribadian berpura-pura, cara elegan tidur di saat sidang, berbagi hasil suap tanpa ketahuan atau cara aman bermesuman agar tidak terekam kamera.

Di atas semua itu, kemenagan Hade membuat saya cukup PD untuk mencalonkan diri di Pilkda Jabar 2018, meski saya bukan penduduk Jabar, namun paling tidak saya pernah kuliah di Unpad, kos di berbagai daerah di Jabar seperti Cikeruh, Ciseke dan Tanjungsari dan juga mantan Ketua Bidang PTKP HMI Jatinangor (yang ini ngepek gak yah?). Poin tambahan lain yang tentu saja membuat saya PD adalah wajah saya, yang menurut pembantu tetangga saya mirip banget dengan Dede Yusuf.

Senin, 09 Juni 2008

Selamat Datang Pesta Bola


Hajatan terbesar kedua setelah piala dunia sedang di gelar. Piala Eropa 2008 yang tahun ini diselenggarakan di dua negara, Swiss dan Austria akan berlangsung dari tanggal 7 - 30 Juni 2008. Bagi saya atau mungkin pecinta bola, even ini tentu tidak akan disia-siakan. Atraksi para pemain bintang akan segera membuat kita kagum dan sesekali heran, kenapa pemain timnas kita tidak ada yang seperti mereka. Padahal bola yag digunakan sama, jumlah pemainnya pun sama, ukuran lapangannya juga sama. Kalaupun ada yang membedakan adalah aturannya. FIFA sebagai organisasi dunia sepak bola melarang orang yang terlibat kriminalitas menjadi pengurus organisasi yang bernaung di bawah FIFA. Dalam konteks ini, PSSI tidak sepaham. Menurut mereka, orang yang dipenjara belum tentu di sebut kriminal (terus di sebut apa dunk), jadi boleh-boleh saja kalau yang mimpin PSSI itu ada di penjara. Jadi mungkin saja hal ini yang membedakan timnas PSSI dengan timnas negara lain.

Lho kok jadi ngomongin PSSI? Ayo kita balik lagi ngomongin Piala Eropa. Benua biru memang jadi magnet dan kiblat di jagad sepak bola dunia. Coba sebut liga-liga besar dunia, ada di sana seperti liga Barclays Premier Leage di Inggris, La Liga di Spanyol, Bundes Liga di Jerman dan Leage 1 di Prancis. Taburan bintang-bintang muda seperti Christiano Ronaldo, Karim Benzema, Podolski, Bojan, dan Van Persie adalah sederet pemain besar yang lahir dari kompetisi elit dan berkelas. Meski masih jauh dari kesan elit dan berkelas, PSSI juga punya visi untuk membuat liga seperti rekan-rekanya di eropa sana dengan menggelar Super Liga yang bakal di gelar bulan Juli tahun ini dengan harapan akan terbentuk timnas yang mampu bicara di level dunia. Bicara liga di negeri ini bisa dikatakan sebagai liga terkeras di dunia. Pemain di wajibkan mempunyai skill yang kompleks tidak hanya driblling skill namun juga kemampuan bela diri mengingat tidak jarang di sela-sela pertandingan ada adu jotos dan menukar tendangan.Piala Eropa tahun ini menjadi sebuah oase di tengah-tengah gersangnya timnas PSSI akan prestasi yang bisa mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Ia juga akan menjadi tontonan yang sangat menghibur dan sejenak menggeser perhatian kita akan masalah-masalah yang di buat oleh negara yang memaksa warganya untuk ikut serta. Kenaikan BBM mengundang mahasiswa untuk bentrok dengan polisi. Masih kurang ramai, FPI di benturkan dengan AKKBB dan mengalihkan perhatian masyarakat luas akan kenaikan BBM dan kegagalan proyek Blue Energy yang digadang-gadang oleh SBY bakal jadi Minyak Indonesia Bersatu. (kampanye kok selalu pakai kata-kata itu melulu).

Ngemeng-ngemeng mengenai Blue Energy, banyak orang awam termasuk saya yang terherman-herman mengapa sesuatu yang hoax dan masih pseudoscience bisa sampai ke ring 1 istana dan jadi proyek nasional pula serta dipamerkan ke seluruh dunia pada KTT perubahan iklim dunia di Bali Desember tahun yang lalu. Kemana proyek Blue Energy itu, yang rencananya bakal di launching 20 Mei kemarin? Ternyata SBY memang tukang janji jadi klop kalau kolaborasi dengan Joko Suprapto (JS) yang tukang tepu. Jangan-jangan konstelasi politik 2009 tidak lagi menempatkan SBY-JK sebagai capres dan cawapres dan di ganti dengan formasi baru SBY-JS. Kalau dalam sepak bola, apa yang dilakukan oleh SBY bisa dikategorikan diving karena mencoba menipu wasit dengan merekayasa realita. Hukumannya bisa kartu kuning atau bahkan kartu merah, tergantung ketegasan wasitnya. Untung saja ia hidup di Indonesia, yang wasitnya mudah lupa dan gampang dialihkan perhatiaanya.

Piala Eropa baru beberapa hari bergulir, namun sudah banyak tetes keringat dan airmata bercampur baur dengan suka cita dan duka lara. Italia salah satu contohnya, yang terpaksa harus tunduk di hajar habis-habisan oleh Belanda dengan skor akhir 3-0. Ini adalah kekalahan terbesar yang dialami oleh Italia dalam sejarah piala Eropa setelah kekalahan 2-0 atas Rusia pada Piala Eropa 1998 di Perancis. Kekalahan Italia seakan-akan mematahkan keampuhan catenaccio dalam meredam gempuran total footbal yang diperagakan anak asuh Van Basten. Italia boleh besedih. namun tidak perlu terlalu lama karena masih ada 2 pertandingan sisa dan mereka kalah setelah berjuang habis-habisan, tidak seperti pemerintahan negeri ini yang tidak mau repot berjuang mengatasi gejolak selain dengan menaikan harga BBM dan membagi-bagikan uang tunai kemudian beriklan di televisi kalau andai saja mereka mampu menahan laju kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.

Drama Piala Eropa memang layak untuk di nikmati, paling tidak dapat memberikan keceriaan dan semangat serta belajar bagaimana memainkan si kulit bundar dengan cantik dan efektif berbuah gol. Tontoanan ini juga membuat masyarakat mempunyai alternatif hiburan lain selain sinetron dan cerita bersambung insisden monas yang makin lama makin memuakkan meski ada sudah ada episode baru dengan menyerahnya Munarman ke Polda Metro.