Selasa, 10 Juni 2008

Kemenangan Hade



Kemenagan Hade dalam Pilkada Jabar mengejutkan banyak pihak. Banyak teori bermunculan dari para pakar. Ada yang menyebutkan kandidat incumbent itu cendrung tidak laku dipasaran, ada juga yang bilang kalau kandidat dari golkar itu sudah membosankan, bikin eneg, mual-mual dan pusing kepala karena apa yang di omongkan berbeda dengan apa yang dilakukan. Ada juga yang bilang kalau kini saatnya yang muda yang bercinta eh yang memimpin maksudnya.

Sementara itu,dari hasil survey LSI (Lembaga Survey Iseng) yang saya gagas bersama mantan majikan saya menyebutkan paling tidak ada 2 kecendrungan baru. Berbeda dengan masyarakat Jakarta, masyarakat Jabar tidak menyukai pria berkumis tebal. Jika Foke di Pilkda DKI menang dengan menjadikan kumis sebagai ikon perjuangan, Dani yang juga berkumis ternyata tidak mendapatkan berkah dari kumis tebalnya.

Kecendrungan lain yang terjadi juga menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat Jabar menyukai kandidat yang berwajah ganteng, Semua orang tahu bahwa pasangan Hade adalah pasangan terganteng diantara pasangan-psangan yang lain. Apalagi pesona Dede Yusuf mampu menghipnotis pemilih wanita yang merupakan pemilih mayoritas. Tidak mengherankan jika pasangan ini meraup suara yang paling banyak meski mereka tidak mempunyai hak pilih. Tidak menutup kemungkinan Ariel Peterpan akan di calonkan sebagai wakil walikota Bandung di Pilkada yang akan datang.

Fakta ini membuat para politisi yang kebetulan berwajah pas-pasan menjadi kalang kabut dan siap-siap bikin manuver untuk mengatasi kekurangannya. Konon mereka juga akan membuat sebuah kaukus untuk menolak politisi yang berwajah ganteng dan mengadukannya ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Menururt mereka, seharusnya seorang politisi itu mampu mewakili kondisi riil konsituennya. Mengingat mayoritas konstituen yang diwakili memiliki wajh pas-paan kalaau tidak mau disebut ancur, tidak etis jika yang mewakili lebih gtampan dari yang diwakili. "Mosok pembantu lebih cakep dari majikannya", kata seorang anggota dewan yang tidak mau disebut namanya karena takut akan di cari sama selingkuhan yang sudah ditinggalkannya.
Memang anggota dewan akhir-akhir ini lagi sensitif. Sepeti halnya wakil BK DPR Mang Jayus Limbung yang kebakaran jenggot kesentil lagunya slank. Padahal itu lagi di rilis tahun 2004, kok baru ngeh kemarin-kemarin. Buat mang Jayus DKK, makanya jangan tidur kelamaan jadi ga ngikutin perkembangan musik.

Dikabarkan, tempat-tempat facial tretment di seluruh Indonesia dibanjiri para politisi yang ingin melakukan upgrade terhadap wajahnya, begitupun dengan kelas-kelas kepribadian ketiban rejeki karena banyak anggota dewan yang mengambil kursus singkat untuk memperhalus kepribadian berpura-pura, cara elegan tidur di saat sidang, berbagi hasil suap tanpa ketahuan atau cara aman bermesuman agar tidak terekam kamera.

Di atas semua itu, kemenagan Hade membuat saya cukup PD untuk mencalonkan diri di Pilkda Jabar 2018, meski saya bukan penduduk Jabar, namun paling tidak saya pernah kuliah di Unpad, kos di berbagai daerah di Jabar seperti Cikeruh, Ciseke dan Tanjungsari dan juga mantan Ketua Bidang PTKP HMI Jatinangor (yang ini ngepek gak yah?). Poin tambahan lain yang tentu saja membuat saya PD adalah wajah saya, yang menurut pembantu tetangga saya mirip banget dengan Dede Yusuf.

Tidak ada komentar: