Senin, 16 Juni 2008

Duel Sang Maestro Jompo

Masih dalam nuansa Euro 2008, pecinta bola di seluruh dunia akan disuguhkan sebuah duel dramatik antara 2 tim yang sama-sama berlabel Maestro dalam urusan sepak menyepak si kulit bundar. Italia, sebagai Juara Dunia 2006 berambisi untuk menyatukan gelar Piala Eropa tahun ini. Sementara Perancis, Juara Euro 2000 dan runner up Piala Dunia 2006 juga enggan kalah bercampur malu jika harus tersisih di babak penyisihan.

Dua-duanya memang tim hebat dan tidak diragukan lagi. Namun entah kenapa mereka nampak tidak bergigi dalam Euro tahun ini. Coba bayangkan, Italia yang dikenal punya sistim pertahanan catenaccio, secara tragis di bombardir Belanda dengan skor telak 3-0. Ketajaman Belanda juga dirasakan oleh Perancis, yang dicukur 4-1 oleh anak-anak muda binaan Van Basten.

Komposisi tim disinyalir menjadi masalah utama di 2 tim elit ini. Perancis banyak di huni oleh pemain uzur yang berusia di atas 26 tahun seperti Henry, Anelka dan Thuram, Makalele. Sementara pemain-pemain muda sekelas Benzema masih nampak demam panggung. dalam 2 kali pertandingan, Les Blues hanya mematok nilai 1 dari hasil 1 kali seri tanpa gol melawan Rumania. Perbandingan gol yang 1 memasukan dan 4 kemaukan mengindikasikan bahwa Perancis tidak hanya mempunyai masalah di pertahanan namun juga ketajaman dalam merobek gawang lawan. Begitupun dengan Italia yang masih didominasi muka-muka tua yang merebut mahkota Piala Dunia 2006. Wajar jika performa mereka tak segarang 2 tahun lalu karena faktor usia lebih sering berbanding lurus dengan dengan turunnya stamina. Nilai terakhir yang mereka raih adalah 1 poin yang didapat dari bermain imbang dengan Rumania 1-1 dengan perbandingan gol sama dengan Perancis, 1 memasukkan dan 4 kemasukan

menyadari hal itu, Van Basten membuat racikan yang cukup manjur dengan mayoritas pemain muda seperti Scneijder, Van Persie, De jong, Engelaar dengan tetap di balut sentuhan pemain berpengalaman seperti Van Der Sar, Robben dan Nilstelroy. Hasilnya, 7 gol dari 2 kali main berhasil mereka sarangkan dnegan hanya 1 gol masuk ke jala Van der Sar. Kondisi ini menasbihkan mereka sebagai tim tersubur dalam Euro 2008.

Melihat komposisi pemain dan permasalahan yang di alami oleh Italia dan Perancis, mungkin saja pertandingan hidup mati kedua tim di akhir babak penyisihan Euro 2008, 18 Juni nanti akan berakhir seri tanpa gol. Meski mereka ada di group C yang disebut-sebut sebagai group neraka, namun semangat untuk menjadi yang terbaik akan menampilkan keindahan. Hasilnya akan cukup mengejutkan karena salah satu diantara maestro bola itu harus pulang kandang lebih awal. Namun itulah sepak bola, yang menang boleh berbangga dan yang kalah harus ikhlas mengakui kelemahan diri dan keunggulan lawan. Itulah sportivitas







Tidak ada komentar: