Senin, 01 September 2008

Ratapan Setan

Menjelang Ramadhan, di mana para setan di kurung selama satu bulan, ada 1 setan yang berhasil menyelinap dan pergi mengunjungi salah seorang temannya. Dan terjadilah dialog singkat antara setan dan seorang anak manusia.

“Lho Tan, kamu kok tetap bisa beredar gitu?”

“Iya tadi aku ijin pengin pipis dan pas penjaganya lengah aku ke sini, tapi entar pasti balik lagi kok”.

“By the way, kenapa mukamu Tan, kok keliatanya BT banget?”

“Emang keliatan yah”?

“Pastinya, lha wong mukamu jelek kayak setan gitu kok”

“Lho aku khan memang setan, dasar kamu manusia bodoh”.

“Oh iya yah, aku lupa kalau kamu itu setan. Ada masalah apa Tan, cerita dong?”
.
“Yo opo tho cak, aku ini lagi kesel banget sama bangsa manusia. Kenapa aku terus yang di salahkan. Orang membunuh manusia lainnya di katakan karena di bisiki oleh setan. Sepasang kekasih yang sedang berduaan terus kemudian berakhir dengan hubungan badan, katanya di bujuk sama setan. Secara ada yang bilang kalau sedang berduaan yang ketiganya adalah setan. Sumpah aku ini ga ngapa-ngapain. Mereka yang makan nagkanya, boro-boro aku dapat getahnya, aku cuman dapat kulitnya. Mereka yang merasakan nikmatnya, aku yang di salahkan. Capai juga rasanya kalau terus-terusan di salahkan”, ratap si setan.

“Mereka yang tertangkap karena memperkosa, ketika di tanya jawabnya karena ia khilaf terbujuk rayuan setan . Terus pejabat yang korupsi dan menerima suap, katanya tak kuat menahan godaan setan. Terus kemarin ada orang memperkosa seorang perempuan seksi berbaju minim dalam sebuah gerimis di senja hari. Saat tertangkap dan di interogasi, ia mengakui kalau ia lebih memilih ajakan setan daripada mendengarkan kata hatinya”, kata setan dengan gemasnya.

“Emangnya kamu mengajaknya untuk melakukan hal itu?”

“Apa untungya buat aku ngajak-ngajak seperti itu? Bukankah Freud pernah ngomong kalau manusia sudah di bekali id, ego dan super ego untuk membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak? Terus dari SD khan juga sudah di ajari kalau manusia selain di berikan nafsu juga ditanamkan akal dan iman?”

“Iya juga sih”.

“Ya iyalah,masak iya donk, secara manusia juga minum teh rosella, bukan rosedonk, bahkan ada yang menggunakan merk kusyela bukan kusyedonk”

“Ah kamu Tan, masih bisa bercanda juga rupanya”.

“Kalau begini terus, aku mending jadi manusia saja”.

“Lho takdirmu khan memang harus jad setan”?

“Tapi manusia juga mesti fair dunk. Belajar untuk bertanggnung jawab atas apa yang dilakukannya. Jangan terus-teruskan menjadikan setan sebagai pihak yang disalahkan. Manusia khan mahluk yang paling sempurna yang pernah di ciptakan oleh Tuhan, dibekali akal, pikiran dan sekaligus nafsu. Aku dan malaikat diciptakan tidak sesempurna itu. Malaikat hanya punya ketaatan, never say no sama Tuhan dan tidak bernafsu, Sedangkan aku dibekali idealisme dan kekritisan yang akhirnya membuatku terlempar dari surga gara-gara menyangsikan keputusan Tuhan untuk menjadikan manusia pemimpin di bumi. Itulah kenapa dari dulu aku tidak percaya sama manusia. Sekarang terbukti khan? Dikit-dikit nyalahin setan, dikit-dikit nyalahin setan, nyalahin kok cuman sedikit-sedikit”.

“Jadi selama ini kamu dizalimi sama manusia dong Tan?”

“Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula. Kura-kura makan tahu Lo. Pura-pura tidak tahu.”

“Terus apa rencana mu Tan”?

“Itulah yang aku bingung. Aku ga punya lembaga seperti kalian yang bisa mengadvokasi kalau aku punya masalah. Kalau manusia khan enak tuh, punya banyak lembaga yang bisa membantu. Ada Komnas HAM, mana ada Komnas HAS (Hak Asasi Setan). Manusia juga punya Majlis Ulama, kalau aku mana ada Majelis Setan. Kalian juga punya Nahdatul Ulama, kalau setan mana punya Nahdatul Setan. Apalagi kalau agama kalian di lecehkan, kalian punya FPI yang jagoan itu, kalau akau mana ada Front Pembela Setan?”

“Tapi khan ada yang di punyai sama manusia dan setan juga punya.”

“Apaan?”

“Manusia khan punya Novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) dan Lo punya Ayat-Ayat Setan (AAS). Bedanya kalau AAC sudah difilemkan, sedangkan AAS belum.

“Manusia memang kurang ajar”

:”Kurang ajar gimana maksud Lo Tan?”

“Kalian itu tidak hanya nyalahin setan,tapi juga mengeksploitasi setan untuk tujuan komersil tanpa bagi hasil sedikitpun. Berapa banyak temen-temen ku yang di jiplak untuk di jadikan bintang film dan tanpa di bayar. Coba lihat Jelangkung, Pocong, Kuntilanak, Kuntilemak, Sundel Bolong, dan Sundel Bodong. Mestinya kalian itu bayar royalty karena sudah menggunakan nama-nama setan seperti mereka.”

“Kasian Lo Tan. Terus apa yang bisa aku Bantu Tan?”

“Tolong Lo kasih tahu ke yang lainnya, bahwa seburuk apapun setan, masih ada manfaatnya bagi manusia. Contohnya ya itu, paling tidak kaumku bisa dijadikan inspirasi yang tak ada habisnya untuk membuat film horor. Sekarang khan bulan puasa neeh, kalian pasti tahu kalau bulan puasa setan di larang beredar. Jadi tolong jangan nyalahin aku lagi, kalau kalian bikin dosa. Lha wong aku dan teman-teman sudah dikerangkeng, ga bisa ngapa-ngapain selama sebulan ke depan. Takdirku memang di neraka, tapi aku ga perlu ngajak-ngajak kalian karena aku tidak akan sudi berada di antara kalian, meskipun itu di dalam neraka.”

Tidak ada komentar: